Mengenal Jenis Crane dan Tips Maintenance dalam Penggunaan Mesin Crane Sebagai Alat Pemindahan Beban dalam Proyek Konstruksi

Mengenal Jenis Crane dan Tips Maintenance dalam Penggunaan Mesin Crane Sebagai Alat Pemindahan Beban dalam Proyek Konstruksi

 

Perencanaan yang matang diperlukan pada setiap proyek konstruksi. Beberapa hal yang perlu direncanakan adalah pembuatan jadwal, metode pelaksanaan, dan penggunaan alat (Jamato, Hari dkk, 2015). Salah satu alat yang umum digunakan dalam proyek konstruksi adalah Crane.

 

Crane merupakan alat yang berfungsi untuk mempermudah proyek konstruksi dengan memindahkan material yang berat dalam jumlah besar dari satu lokasi ke lokasi yang lain (PAKKI, 2022). Crane sering digunakan pada berbagai tipe konstruksi di berbagai sektor seperti pelabuhan, industri, apartemen, perkantoran, waduk, bendungan, jembatan, dan sebagainya.

 

Cara kerja Crane adalah dengan mengangkat material secara vertikal, memindahkan material secara horizontal, dan menurunkan material di lokasi tertentu yang diinginkan (Kirana, Heru, 2018).

 

JENIS CRANE BESERTA CARA KERJA DAN KELEBIHAN KEKURANGAN

Beberapa jenis Crane, antara lain:

 

1. Tower Crane

Tower Crane adalah mesin yang biasa dipakai dalam proyek konstruksi. Tower Crane dapat dibongkar pasang sehingga dapat diangkut secara terpisah ke lokasi proyek. Dengan metoda tersebut, tower Crane dipindahkan secara bertahap untuk kemudian dipasang kembali di proyek konstruksi. Sebagai konsekuensi, pemasangan tower Crane membutuhkan waktu yang lebih lama.

 

Tower Crane mempunyai tinggi 70 sampai 80 meter. Daya angkatnya mencapai lebih dari 20 ton. Dasar dari tower Crane ini dibuat dari beton. Tower Crane dapat memindahkan peralatan besar, baja, beton, dan bahan bangunan lainnya.

 

Gambar 1. Tower Crane (sumber: Pexels, 2019)

 

2. Hydraulic Crane

Hydraulic Crane adalah mesin pengangkat yang menggunakan sistem hidrolik untuk mengangkat dan memindahkan beban berat. Mesin ini umumnya digunakan dalam industri konstruksi, manufaktur, dan berbagai sektor lainnya di mana diperlukan pengangkatan dan penempatan beban yang berat.

 

Hydraulic Crane menawarkan fleksibilitas, presisi, dan efisiensi dalam operasi pengangkatan, menjadikannya tak tergantikan dalam industri konstruksi, galangan kapal, dan lingkungan industri lainnya. Kemampuannya untuk menangani berbagai tugas, dikombinasikan dengan sistem kontrol dan fitur keselamatan yang canggih, telah berkontribusi pada penggunaan luasnya di lokasi konstruksi, dermaga, dan pengaturan industri lainnya.

 

3. Jip Crane

Jip Crane, juga dikenal sebagai Crane portal atau overhead Crane, adalah jenis Crane yang dirancang untuk mengangkat beban di sepanjang jalur yang terletak di atas area kerja. Crane ini biasanya terpasang pada struktur jalan yang tinggi di langit-langit pabrik, gudang, atau fasilitas industri lainnya. Keunggulan Jip Crane termasuk kemampuan untuk mencakup seluruh area kerja, fleksibilitas dalam mengangkat beban di berbagai posisi, dan efisiensi operasional.

 

Jip Crane terdiri dari struktur rangka baja yang menjulang di atas area kerja. Pada salah satu ujung struktur tersebut terdapat jalan rel yang memungkinkan pergerakan Crane sepanjang area kerja. Crane ini bergerak maju mundur di sepanjang jalur rel yang terpasang pada struktur langit-langit. Gerakan ini memungkinkan Crane mencakup seluruh area kerja di bawahnya.

 

4. Mobile Crane (Truck Crane)

Mobile Crane adalah Crane yang terdapat di mobil truk sehingga bisa langsung dibawa ke tempat proyek. Crane jenis ini lebih fleksibel sehingga dapat bergerak menuju ke barang-barang yang akan dipindahkan bahkan pada jarak yang jauh (United Tractors, 2023). Keunggulan Mobile Crane termasuk kemampuan untuk bergerak ke berbagai lokasi, fleksibilitas operasional, dan kemampuan mengangkat beban yang signifikan.

 

Mobile Crane memiliki struktur utama yang terdiri dari rangka baja yang kuat dan dilengkapi dengan roda atau trek yang memungkinkan pergerakan Crane dari satu lokasi ke lokasi lain. Crane ini dilengkapi dengan boom atau lengan yang dapat diperpanjang atau dimendekkan sesuai dengan kebutuhan pengangkatan. Boom ini dapat terbuat dari berbagai material, seperti baja, dan dapat memiliki sejumlah segmen teleskopik.

 

Beberapa Mobile Crane juga dilengkapi dengan jib atau jip, yang merupakan tambahan pada boom untuk meningkatkan jangkauan horizontal Crane. Jib seringkali dapat diangkat atau diturunkan secara independen dari boom. Mobile Crane memiliki kabin operator yang terletak biasanya di dekat dasar boom atau di bagian belakang Crane. Di dalam kabin tersebut, operator dapat mengendalikan seluruh operasi Crane.

 

Gambar 2. Truck Crane (sumber: Pexels, 2023)

 

5. Crawler Crane

Crawler Crane adalah jenis Crane yang dirancang untuk digunakan di berbagai kondisi medan yang sulit dan tidak rata. Crane ini memiliki sistem beroda khusus yang disebut "crawler" atau "track," mirip dengan sistem trek pada alat berat seperti ekskavator.

 

Crawler Crane menggunakan sistem trek yang terdiri dari sejumlah roda khusus yang dipasang pada rantai. Sistem ini memberikan mobilitas dan stabilitas ekstra, memungkinkan Crane beroperasi di permukaan tanah yang tidak rata, lumpur, atau bahkan di atas tanah lunak.

 

Crawler Crane banyak digunakan dalam proyek-proyek konstruksi besar, khususnya di daerah yang sulit dijangkau oleh Crane konvensional. Mereka cocok untuk bekerja di tanah berat, proyek pembangunan jembatan, serta proyek-proyek di wilayah yang tidak memiliki akses jalan raya yang baik. Keunggulan Crawler Crane termasuk kemampuan untuk beroperasi di medan yang sulit, stabilitas yang tinggi, dan kemampuan mengangkat beban yang besar.

 

6. Hoist Crane

Hoist Crane, atau sering disebut juga sebagai Crane angkat, adalah jenis Crane yang dirancang khusus untuk tugas pengangkatan vertikal. Crane ini umumnya digunakan untuk mengangkat dan menurunkan beban secara vertikal, baik dalam lingkungan industri maupun konstruksi.

 

Hoist Crane digunakan secara luas di berbagai industri, termasuk pabrik manufaktur, gudang, pelabuhan, dan konstruksi. Mereka cocok untuk tugas pengangkatan beban secara vertikal di area terbatas. Keunggulan Hoist Crane meliputi kemampuan untuk menangani tugas-tugas pengangkatan secara vertikal dengan presisi tinggi, kemudahan operasi, dan keandalan yang tinggi.

 

7. Floating Crane (Crane Terapung)

Floating Crane adalah jenis Crane yang dirancang untuk beroperasi di atas air, seperti laut atau danau. Crane ini memiliki kapabilitas khusus untuk mengangkat dan memindahkan beban di lingkungan perairan. Umumnya, Floating Crane memiliki struktur ponton yang besar dan stabil sebagai basis kerjanya. Ponton ini dapat memiliki berbagai bentuk, dan ukuran tergantung pada kapasitas angkat dan kebutuhan operasional Crane.

 

Beberapa Floating Crane dilengkapi dengan sistem stabilizer atau ballast untuk memastikan stabilitas saat mengangkat beban. Ballast ini dapat diatur untuk mengimbangi perubahan berat Crane akibat pengangkatan beban.

 

Floating Crane sering digunakan dalam operasi offshore, seperti pengangkatan dan pemindahan peralatan di platform minyak dan gas, pemasangan struktur lepas pantai, dan proyek-proyek konstruksi di perairan dalam.

 

8. Level Luffing Crane

Level Luffing Crane adalah jenis derek yang memiliki kemampuan untuk menjaga tingkat horizontal lengan utamanya selama pengangkatan atau penurunan beban. Istilah "level luffing" berasal dari kemampuan derek ini untuk menjaga lengan horizontal atau sejajar dengan tanah, tanpa mengikuti sudut kemiringan beban yang diangkat atau diturunkan.

 

Dengan kata lain, saat derek Level Luffing Crane mengangkat atau menurunkan beban, lengan utamanya dapat diatur secara horizontal terlepas dari perubahan sudut beban tersebut. Hal ini memungkinkan derek ini untuk bekerja efisien dalam ruang terbatas atau di sekitar struktur bangunan yang tinggi.

 

Derek Level Luffing sering digunakan dalam proyek konstruksi di kota-kota besar atau daerah yang memiliki batasan ruang yang ketat. Keunggulan utama derek ini adalah kemampuannya untuk beroperasi dengan efisien di area yang memiliki pembatasan ruang, sehingga memungkinkan pekerjaan konstruksi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan aman.

 

9. Cargo Crane

Cargo Crane atau derek kargo adalah jenis derek yang dirancang khusus untuk mengangkut dan memindahkan muatan atau beban berat, biasanya di lingkungan industri, pelabuhan, atau kapal. Fungsi utama dari cargo Crane adalah untuk mempermudah proses pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lain, baik di darat maupun di atas kapal.

 

Beberapa fitur umum dari cargo Crane melibatkan desain yang kokoh dan daya angkat yang tinggi agar dapat menangani beban berat. Crane ini biasanya dilengkapi dengan kait atau gantungan yang dapat diatur, sehingga memudahkan pengangkatan dan penurunan beban. Cargo Crane juga sering dilengkapi dengan sistem kontrol yang canggih untuk memastikan operasi yang aman dan efisien.

 

Dalam lingkungan pelabuhan, cargo Crane sering digunakan untuk memuat atau membongkar kontainer dari kapal ke darat atau sebaliknya. Mereka juga dapat ditemui di area pabrik, gudang, atau proyek konstruksi di mana perlu dilakukan pengangkatan beban berat. Beberapa cargo Crane dapat dipasang secara tetap, sementara yang lain dapat dipindahkan sesuai kebutuhan.

 

10. Kangaroo Crane

Kangaroo Crane dipakai untuk berbagai jenis cargo yang meliputi curah kering, bag carge, dan grab (Syifaul, Abrar, 2020).

 

Dari berbagai jenis Crane yang tersedia, jenis Crane yang bisa digunakan untuk mendukung proyek konstruksi, yaitu Cargo Crane, Crane terapung, Tower Crane, Crawler Crane, dan Mobile Crane (Truck Crane).

 

KOMPONEN UTAMA CRANE

Crane adalah alat berat yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan beban berat di berbagai lingkungan, seperti konstruksi, industri, atau pelabuhan. Menurut Okky, Purnomo Susilo (2022), beberapa komponen utama terdapat pada Crane, yaitu:

 

Boom (Lengan): Merupakan bagian panjang dan bergerak dari Crane yang membawa beban. Panjang dan konfigurasi boom dapat bervariasi tergantung pada jenis Crane.

 

Hook (Kait): Digunakan untuk menggantung dan mengangkat beban. Kait ini terpasang pada ujung boom dan dapat diatur tingginya.

 

Hoist (Derek): Mekanisme yang memungkinkan pengangkatan dan penurunan beban. Hoist biasanya dilengkapi dengan kait atau perangkat pengikat beban.

 

Trolley: Perangkat yang memungkinkan pergerakan horizontal derek pada lintasan atau jalan rel di atas Crane. Trolley ini memudahkan penempatan beban ke lokasi yang diinginkan.

 

Cab (Kabin): Tempat operator berada untuk mengontrol dan mengoperasikan Crane. Kabin biasanya dilengkapi dengan kontrol, monitor, dan sistem keamanan.

 

Counterweight (Beban Pengimbang): Bagian tambahan yang ditambahkan untuk menjaga keseimbangan Crane, terutama saat mengangkat beban berat. Beban pengimbang ini biasanya terpasang di bagian belakang Crane.

 

Base (Dasar): Struktur dasar Crane yang memberikan stabilitas dan mendukung komponen lainnya. Pada Crane mobile, base sering kali dilengkapi dengan roda atau trek untuk pergerakan.

 

Motor dan Sistem Penggerak: Menyediakan daya untuk menggerakkan Crane. Motor dan sistem penggerak ini dapat berbeda tergantung pada jenis Crane, seperti motor hidrolik, listrik, atau mesin internal.

 

Jib (Lengan Pendek): Lengan tambahan yang dapat dipasang pada boom untuk memberikan jangkauan tambahan. Jib biasanya digunakan untuk mengangkat beban ke area yang sulit dijangkau.

 

TIPS MAINTENANCE DALAM PENGGUNAAN MESIN CRANE

Proyek konstruksi membutuhkan pemakaian mesin Crane untuk mengangkut dan memindahkan material dalam jumlah yang banyak. Frekuensi pemakaian Crane yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya kerusakan selama beroperasi (Najah, Ryan Isroun, 2023).

 

Kerusakan dapat menjadi kendala dalam mengerjakan proyek. Hal ini dapat menghambat pengerjaan proyek. Maka dari itu, maintenance mesin Crane yang terjadwal dengan baik merupakan hal yang penting. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin Crane sehingga pengerjaan proyek tidak tertunda. Tipe Maintenance ini disebut dengan Preventive Maintenance. Jadi, mesin Crane mendapat perawatan untuk mencegah kerusakan. Bukan menunggu mesin Crane rusak, barulah dirawat dan diperbaiki.

 

Untuk mengetahui interval waktu maintenance, dapat diterapkan metode Reliability Centered Maintenance. Metode ini membantu mendapatkan penjadwalan maintenance yang tepat untuk meningkatkan performa mesin (Nurroif, Aufansyah & Dini Retnowati, 2022). Metode ini dapat membantu mengetahui komponen kritis pada mesin Crane yang harus mendapat prioritas dalam tindakan maintenance. Metode ini juga membantu menentukan jenis tindakan perawatan yang tepat terhadap komponen mesin Crane. Maintenance yang terjadwal dapat meminimalkan biaya maintenance.

 

Apabila mesin Crane mengalami kerusakan, maka perlu dicari tahu penyebab kerusakannya. Dengan begitu, dapat dilakukan tindakan maintenance yang tepat untuk mengurangi frekuensi terjadinya kerusakan. Kerusakan pada Crane dapat terjadi karena berbagai hal seperti usia Crane yang sudah terlalu tua, aus, cara mengoperasikan yang tidak benar, dan sebagainya. Tindakan maintenance pada Crane perlu dilakukan secara efisien dan efektif.

 

KESIMPULAN

Crane merupakan alat pemindah barang dalam proyek konstruksi. Crane terdiri atas berbagai jenis. Setiap Crane pada dasarnya memiliki fungsi yang sama. Crane terdiri atas beberapa komponen. Crane memerlukan tindakan maintenance yang berkala untuk mencegah terjadinya kerusakan yang dapat menghambat berlangsungnya proyek konstruksi.

 


REFERENSI

  1. (2022). Mengenal Jenis Crane dan Fungsinya. https://pakki.org/berita_detail/mengenal-jenis-Crane-dan-fungsinya.
  2. Okky, Purnomo Susilo. (2022). Penyebab Kerusakan dan Perawatan Rescue Crane di KN SAR Sadewa 231 Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang.
  3. United Tractors. (2023). Spesifikasi 8 Alat Berat Crane Tadano Tipe Rough Terrain Crane. https://products.unitedtractors.com/id/berita/spesifikasi-8-alat-berat-CraneCrane-tadano-tipe-rough-terrain-Crane/.
  4. Kirana, Heru. (2018). Rancang Bangun Alat Mini Crawler Crane (Perawatan dan Perbaikan).
  5. Gusthi, Indraloka. (2023). Mengenal Tower Crane dan Bagian-Bagiannya. https://www.garudasystrain.co.id/mengenal-tower-Crane-dan-bagian-bagiannya/.
  6. Gusthi, Indraloka. (2023). Apa Itu Gantry Crane dan Kegunaannya? https://www.garudasystrain.co.id/apa-itu-gantry-Crane-dan-kegunaannya/.
  7. Syifaul, Abrar. (2020). Sistem Pengoperasian dan Perawatan Rescue Crane di KN. SAR SADEWA 231 pada Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang.
  8. Jamato, Hari dkk. (2015). Perbandingan Penggunaan Tower Crane dengan Mobile Crane Ditinjau dari Efisiensi Waktu dan Biaya sebagai Alat Angkat Utama pada Pembangunan Gedung.
  9. Najah, Ryan Isroun. (2023). Analisis Sistem Perawatan Hoist Crane Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance di PT INKA (Persero).
  10. Nurroif, Aufansyah & Dini Retnowati. (2022). Perencanaan Preventive Maintenance Mesin Crane dengan Pendekatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM).
  11. Iskandar, Norman dkk. (2021). Studi dan Aplikasi Reliability Centered Maintenance pada Hoist Crane.

PENULIS

Cindy Larasati merupakan lulusan Politeknik Negeri Sriwijaya dan memiliki pengalaman bekerja di PT PLN. Cindy merupakan pemenang 15 besar pada Lomba Penulisan Artikel Tingkat Nasional.


KOMENTAR & BAGIKAN

Berikan komentarmu dan atau saran untuk meningkatkan kualitas artikel ini di kolom komentar! Anda juga dapat membagikan artikel ini kepada teman-teman atau kerabat yang sedang mencari informasi terkait melalui link sharing pada judul artikel.


Terimakasih telah membaca Beta Infrastructure Review