1. Inovasi Kantung Lumpur tipe PUSAIR Untuk Meningkatkan Produktivitas Irigasi

    Terdapat tiga komponen penting dalam sistem jaringan teknis irigasi yaitu Bendung, Kantung Lumpur (sandtrap), dan Saluran Irigasi. Berbeda dengan dua komponen lainnya, Kantung Lumpur seringkali dipandang sebelah mata. Padahal bangunan ini memegang peranan penting dalam sistem irigasi. Dalam kondisi yang ekstrim, Kantung Lumpur yang tidak didesain dengan baik dapat membuat proses penyaringan sedimen tidak efektif dimana proses pengendapan dan proses pengurasan menjadi tidak sempurna. Hal ini membuat proses pengurasan sedimen harus dibantu oleh tenaga manual atau dibantu dengan alat berat. Inovasi Kantung Lumpur Pusair menawarkan berbagai banyak manfaat untuk menjawab permasalahan di lapangan.

    Baca selengkapnya
  2. Sumur Resapan sebagai Alternatif Solusi Banjir

    Begitu banyak permasalahan air di Jakarta dan kota-kota besar. Beberapa diantaranya adalah banjir yang dikarenakan adanya penurunan tanah, curah hujan yang tinggi, dan perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan pula menurunnya area limpasan dan cadangan air. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada identifikasi bahwa pada umumnya rumah tinggal mengalami kekurangan air (Rafki Hidayat, 2018). Kekurangan air tersebut mengakibatkan intensnya pengambilan air tanah dalam, menggunakan sumur atau pompa air berakibat memperparah situasi penurunan tanah yang sudah ada.

    Baca selengkapnya
  3. Sistem Irigasi di Indonesia

    Irigasi merupakan komponen yang sangat penting dalam mewujudkan peningkatan pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Tapi sangat disayangkan bahwa data (SDA PU, 2018) menunjukkan kalau kondisi dan fungsi prasarana irigasi di Indonesia masih belum optimal. Padahal, pertanian merupakan salah satu sektor penting yang memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional Indonesia. Sektor pertanian di Indonesia berkontribusi dalam menyediakan bahan pangan dan bahan baku industri, penymbang PDB Indonesia, penghasil devisa, dan penyerap tenaga kerja. Dari data Kementerian Pertanian (2015), kontribusi sektor pertanian terhadap PDB rata-rata mencapai 10,26 % dengan pertumbuhan sekitar 3,90 % selama periode 2010-2014.

    Baca selengkapnya