Kami menggunakan cookies untuk membuat pengalaman Anda lebih baik. Untuk mematuhi petunjuk e-Pribadi yang baru, kami perlu meminta persetujuan Anda untuk menyetel cookies. Pelajari lebih lanjut .
Modifikasi struktur bangunan tahan gempa dengan Sistem Rangka Bresing Eksentris (SRBE) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan bangunan terhadap gempa bumi. Sistem ini memanfaatkan bresing eksentris untuk menyerap gaya lateral yang diakibatkan oleh gempa bumi. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas tentang konsep dasar SRBE, keunggulan, penerapan serta tantangan dalam implementasinya.
Terdapat tiga komponen penting dalam sistem jaringan teknis irigasi yaitu Bendung, Kantung Lumpur (sandtrap), dan Saluran Irigasi. Berbeda dengan dua komponen lainnya, Kantung Lumpur seringkali dipandang sebelah mata. Padahal bangunan ini memegang peranan penting dalam sistem irigasi. Dalam kondisi yang ekstrim, Kantung Lumpur yang tidak didesain dengan baik dapat membuat proses penyaringan sedimen tidak efektif dimana proses pengendapan dan proses pengurasan menjadi tidak sempurna. Hal ini membuat proses pengurasan sedimen harus dibantu oleh tenaga manual atau dibantu dengan alat berat. Inovasi Kantung Lumpur Pusair menawarkan berbagai banyak manfaat untuk menjawab permasalahan di lapangan.
Jembatan Kretek II menjadi salah satu infrastruktur penting karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya pada Provinsi D.I. Yogyakarta, dan secara umum daerah-daerah di pulau Jawa. Jembatan ini menjadi bagian penting dari konektivitas Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa yang membentang dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur. Jembatan ini sarat dengan teknologi dan unsur budaya.
Yuk, kita cari tahu apa saja inovasi infrastruktur dan unsur budaya yang melekat pada bangunan Jembatan Kretek II! Kita simak juga pengalaman dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Julian Situmorang tentang kesannya selama pembangunan tersebut dan bagaimana dia mengatasinya.
Dunia konstruksi pun tidak tertinggal dalam hal kemajuan teknologinya, termasuk dalam hal material konstruksi. Beton translucent atau beton tembus pandang berhasil dikembangkan dengan penggunaan konsep “Nano Optic”. Efek tembus pandang didapatkan dengan adanya serat nano optik yang tersebar secara merata dengan pola yang terbentuk sebagai garis bayangan melalui beton.
Teknologi BIM pada saat ini banyak diterapkan oleh berbagai proyek infrastruktur dikarenakan menawarkan berbagai manfaat, diantaranya manajemen kualitas data yang tinggi, penyelesaian proyek yang lebih cepat, manajemen biaya yang dapat diandalkan, transparansi pada pengolahan data informasi proyek, mendeteksi konflik dan kesalahan sedini mungkin, dan kecelakaan yang lebih sedikit pada proyek.