1. Banyak masyarakat sering mengeluhkan cepatnya rusak suatu jalan, entah karena jalan itu berlubang, mengalami keretakan, atau ada bagian jalan yang benjol (dalam dunia keteknikan hal ini disebut ketika jalan mengalami plastik deformasi atau rutting). Sehingga jalan tersebut memerlukan perbaikan atau bahkan rekonstruksi jalan baru ketika kondisi jalan sudah dalam kondisi rusak parah. Tetapi, apakah kalian tahu berapa tahun jalan itu dapat bertahan? Atau berapa tahun umur rencana perkerasan jalan baru ketika didesain oleh seorang perencana? Dan apa saja tipikal faktor penyebab kerusakan jalan?

    Baca selengkapnya
  2. Pada era modern seperti saat ini, perkembangan teknologi telah memberikan dampak signifikan dalam berbagai sektor, termasuk dalam pembangunan infrastruktur. Salah satu contohnya adalah penggunaan teknologi Geofoam sebagai pengganti timbunan tanah dalam pembangunan jalan tol. Pada artikel kali ini, kita akan menjelajahi apa itu teknologi Geofoam, mengapa teknologi ini digunakan dalam Jalan Tol Cisumdawu, serta manfaat yang dihasilkan dari teknologi tersebut.

    Baca selengkapnya
  3. Dalam industri konstruksi, penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan efisien menjadi semakin penting. Salah satu solusi yang sering digunakan adalah pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (biasa disingkat FABA), yaitu dua produk sampingan dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap. Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) memiliki sejumlah manfaat yang signifikan dalam konstruksi bangunan, serta berkontribusi terhadap upaya perlindungan lingkungan. Artikel ini akan membahas manfaat, proses produksi, serta contoh aplikasi dari Fly Ash dan Bottom Ash dalam konstruksi bangunan.

    Baca selengkapnya
  4. Bahaya kecelakaan akibat permukaan jalan yang licin atau pada keadaan basah dapat terjadi pada permukaan jalan mempunyai nilai kelicinan yang kurang dari batas-batas tertentu. Bila permukaan jalan cenderung licin dan tidak memiliki kekesatan, maka diperlukan penanganan agar tidak mengakibatkan kecelakaan yang dapat menimbulkan kerugian dan mengancam keselamatan pengendara. Kekesatan pada permukaan jalan dapat menurunkan risiko terjadinya slip pada kendaraan, baik ketika dalam keadaan kering maupun basah.

    Baca selengkapnya
  5. Lead Rubber Bearing (LRB) adalah salah satu jenis sistem pelindung gempa yang digunakan pada infrastruktur bangunan, jembatan, dan lainnya. LRB memungkinkan bangunan tetap berdiri meskipun terjadi gempa dengan kekuatan besar. Pada artikel ini, akan dijelaskan definisi, kelebihan, manfaat, serta contoh aplikasi pada penggunaan LRB pada infrastruktur.

    Baca selengkapnya
  6. Mengisi sambungan harus dilakukan dengan material dan metoda yang tepat. Artikel kali ini akan membahas hal-hal terkait, sehingga perencana jalan dapat mendesain dan melakukan konstruksi sambungan perkerasan kaku dengan lebih efektif.

    Baca selengkapnya
  7. Proses Pemadatan pada Pembangunan Jalan Aspal

    Jalan perkerasan lentur atau aspal masih menjadi pilihan di berbagai lokasi di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan jalan aspal memiliki kelebihan dibandingkan jalan beton seperti biaya yang relatif sedikit lebih murah, dan permukaan jalan aspal yang lebih halus bila dibandingkan jalan beton. Sehingga pengendara pada umumnya akan merasa lebih nyaman melintasi jalan aspal. Adapun kekurangan jalan aspal diantaranya penyerapan suhu yang lebih tinggi sehigga relatif lebih panas, dan juga umur layan jalan aspal yang lebih rendah dibandingkan jalan beton. Guna mendapatkan umur layan yang tinggi, salah satu faktor penting dalam konstruksi jalan aspal adalah proses pemadatan.

    Baca selengkapnya
  8. How advance transportation in Singapore? And what is the future?

    At the moment, Singapore together with Hong Kong, Tokyo, Seoul, and Beijing is leading with their transportation system. Not satisfied with the current system, Singapore has a long term plan to improve their transportation system. According to the Global Competitiveness Index (GCI) Report 2015/2016, overall, out of 140 countries, Singapore placed in second position behind Switzerland with USA and Germany following in third and fourth respectively. While the other five largest members of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) are far behind: namely Malaysia (18th), Thailand (32nd), Indonesia (37th), the Philippines (47th), and Vietnam (56th).

    Baca selengkapnya
  9. Falling Weight Deflectometer (FWD) telah digunakan sejak lama untuk penilaian kualitas dan untuk input dalam desain perkerasan. Alat uji lapangan yang masuk dalam kategori Non-Destructive Test (NDT) ini umumnya digunakan dalam pengujian perkerasan jalan dan telah lama digunakan di berbagai negara. Perencana jalan menggunakan FWD untuk melakukan evaluasi pada daya dukung, umur manfaat, dan desain overlay yang dapat diterapkan pada desain jalan dengan menggunakan metoda back calculation. Artikel kali ini membahas alat dan cara kerja FWD yang telah dituangkan dalam Manual Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur dengan Metoda Lendutan.

    Baca selengkapnya
  10. Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan alat yang digunakan memindai dan mencitrakan kondisi suatu struktur yang mencakup lapisan, rongga, hingga cacat sub-permukaan. GPR merupakan alat yang menggunakan metoda tidak merusak atau biasa dikenal dengan metoda Non-Destructive Test (NDT). Artikel kali ini membahas manfaat dan aplikasi dari Ground Penetrating Radar (GPR).

    Baca selengkapnya
Halaman