Survei Kondisi Jalan dengan menggunakan Teknologi Kendaraan Survei Kondisi Jalan

Survei Kondisi Jalan dengan menggunakan Teknologi Kendaraan Survei Kondisi Jalan

 

Jalan merupakan salah satu tulang punggung ekonomi suatu negara. Jalan merupakakan salah satu infrastruktur yang menjadi tempat terjadinya mayoritas pergerakan manusia dan barang, yang secara langsung maupun tidak langsung menggerakkan roda ekonomi. Sehingga, infrastruktur jalan diharapkan untuk selalu dalam keadaan baik. Untuk itu, kualitas jalan harus selalu dimonitor dan dijaga dalam keadaan laik. Berbagai indikator digunakan untuk menilai apakah jalan itu laik ataupun tidak. Diantaranya keberadaan lubang (pothole), retak, deformasi plastik, marka, dan kerataan jalan.

 

Salah satu tata cara survei kondisi jalan diatur dalam Panduan Survai Kondisi Jalan Nomor SMD-03/RCS. Survei dapat dilakukan dengan metoda manual. Akan tetapi, melakukan survei monitoring kondisi jalan sepanjang puluhan hingga ratusan ribu kilometer bukanlah pekerjaan mudah dan cepat. Penggunaan teknologi dapat dimanfaatkan, sehingga monitoring dan penilaian kondisi laik jalan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Penggunaan teknologi untuk penilaian kondisi laik jalan dapat dilakukan dnegan menggunakan Kendaraan Survei Kondisi Jalan.

 

Artikel ini akan membahas lingkup survei kondisi jalan dan teknologi yang dapat digunakan, yaitu Kendaraan Survei Kondisi Jalan. Terlebih lagi, sensor yang digunakan pada kendaraan survei kondisi jalan akan dijabarkan secara umum.

 

Survei Kondisi Jalan

Salah satu tata cara survei kondisi jalan diatur dalam Panduan Survai Kondisi Jalan Nomor SMD-03/RCS yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum. Beberapa ketentuan yang diatur dalam panduan tersebut antara lain:

  1. Pemeriksaan kondisi jalan harus mengacu pada panduan terkait. Pada panduan tersebut, disertakan Formulir Survai Kondisi Jalan.
  2. Survai harus dilaksanakan oleh institusi yang memiliki wewenang resmi pada daerah tersebut, misalnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Marga.
  3. Untuk obyektivitas hasil penilaian, surveyor harus berjumlah minimal 3 (tiga) orang.
  4. Alat yang diperlukan adalah roll meter dan cat pylox.
  5. Hasil survai kondisi dipergunakan untuk menghitung Surface Distress Index (SDI) per kilometer. SDI ini merupakan nilai yang digunakan sebagai indikator apakah suatu jalan berada dalam kondisi baik ataupun tidak (Kelaikan Jalan).

 

Beberapa faktor utama yang harus dimonitor pada kondisi jalan antara lain:

  • Total area yang mengalami keretakan.
  • Rerata lebar keretakan.
  • Total lubang pada jalan.
  • Rerata deformasi plastik (rutting).
  • Kerataan jalan berdasarkan metoda International Roughness Index (IRI).

 

Alat Survei

Berdasarkan peraturan yang berlaku, survei kondisi jalan dapat dilakukan dengan metoda manual, yaitu dengan menggunakan roll meter dan cat pilox untuk menandai dan mengukur daerah yang mengalami kerusakan atau penurunan kondisi. Akan tetapi, dewasa ini, teknologi sudah cukup berkembang. Sehingga survei kondisi jalan dapat dilakukan dengan metoda otomatis dengan Kendaraan Survei Kondisi Jalan.

 

Berbagai produsen atau perusahaan mengembangan Kendaraan Survei Kondisi Jalan, diantaranya perusahaan ARRB (Australia) dengan produk Hawkeye, Perusahaan Fugro yang bermarkaskan di Belanda mengembangkan Automatic Road Analyzer (ARAN), Perusahaan Data Collection Ltd. Di Selandia Baru mengembangkan ROMDAS (Road Measurement Data Acquisition System), dan perusahaan Dynatest mengembangkan kendaraan dengan system Roadex.

 

Gambar 1. Kendaraan survei kondisi jalan (Sumber: ARRB System, 2018)

 

Gambar 2. Kendaraan survei kondisi jalan (Sumber: Data Collection Limited, 2018)

 

Gambar 3. Kendaraan survei kondisi jalan produk Dynatest (Sumber: Dynatest, 2020)

 

Teknologi dan Sensor Pada Alat Suvey

Setiap perusahaan mengembangkan Kendaraan Survei Kondisi Jalan dengan spesifikasi teknologi dan sensor yang bervariasi. Akan tetapi, secara umum Kendaraan Survei Kondisi Jalan dibuat dengan teknologi dan sensor yang serupa. Teknologi dan sensor tersebut dapat dilihat pada gambar 4 dan Tabel 1 dibawah.

 

Gambar 4. Sensor pada Kendaraan Survei Kondisi Jalan (sumber: ARRB)

 

Tabel 1. Sensor pada Kendaraan Survei Kondisi Jalan beserta fungsinya

Alat Sensor Penjelasan Fungsi
Global Positioning System (GPS) GPS adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit. GPS didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun. Dengan menggunakan GPS, maka posisi kendaraan dapat dilacak dalam keadaan Real-Time.
Geometric Profile Geometric profiler merupakan sistem yang digunakan untuk merekam dan menggabungkan data inersia dari giroskop 3-sumbu, akselerometer 3-sumbu, dan sensor jarak dengan informasi posisi Global Navigation Satellite Systems (GNSS) ganda.
Mobile Line Reflectivity Sensor yang digunakan untuk mendeteksi dan atau mengukur reflektivitas dari marka jalan.
Digital Laser Profiler Sistem laser yang digunakan untuk mengukur profil memanjang dan transversal pada jalan, kerataan hingga kondisi tekstur. Sistem laser menyediakan data dalam tingkat akurasi yang sangat tinggi.
Data acquisition system Sistem yang digunakan untuk melakukan akuisisi data. Sistem akusisi ini merupakan proses yang melibatkan pengumpulan informasi data dengan menggunakan sensor, perangkat pengukur, dan komputer. Sistem Akuisisi Data juga umum disebut dengan Sistem DAQ.
Digital Camera Adalah system yang digunakan untuk mengambil gambar foto dan atau video profil jalan secara umum.
Alat automatic crack detection Adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur posisi retak, dimensi retak, arah retak, dan luas retak pada jalan.

 

 


 


Referensi

  1. Direktorat Jenderal Bina Marga. 2015. Panduan Survai Kondisi Jalan Nomor SMD-03/RCS
  2. ARRB System. 2018. Hawkeye 2000 Series General Specification. https://www.gltinfo.com/wp-content/uploads/2018/10/H2000-General-Specification-2018.pdf
  3. Data Collection Limited. 2020. Romdas System. https://romdas.com/romdas-system.html
  4. Fugro. 2020. ARAN Automatic Road Analyzer. https://www.fugro.com/our-services/asset-integrity/roadware/aran-automatic-road-analyzer-old
  5. Dynatest. 2019. Survei and Monitoring Techniques. http://roadex.org.www33.zoner-asiakas.fi/e-learning/lessons/permanent-deformation/survei-and-monitoring-techniques/

Penulis

ALI ARYO BAWONO adalah penulis aktif dan pakar urban dan transportasi dengan pengalaman profesional lebih dari 12 tahun. Bawono aktif pada Insititut Penelitian dan Pengembangan Electromobility for Megacities di perusahaan TUMCREATE yang berlokasi di Singapura. Bawono telah menyelesaikan studi Doktoral S3 di dua universitas, yaitu Technical University of Munich (TUM) dalam bidang Teknik Sipil Electromobility dan Nanyang Tecnological University (NTU) of Singapore dalam bidang Material Science. Sebelumnya, Bawono menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung, dan S2 bidang Sistem Transportasi di TUM Jerman. Bawono memiliki interest pada bidang sustainable infrastructure, climate resilient infrastructure, sustainable material, electrified roadway, highway design, urban development, building information modeling, dan harvesting energy infrastructure.


Komentar dan Bagikan

Berikan komentarmu dan atau saran untuk meningkatkan kualitas artikel ini di kolom komentar! Anda juga dapat membagikan artikel ini kepada teman-teman atau kerabat yang sedang mencari informasi terkait melalui link sharing pada judul artikel.


Terima kasih para pembaca DepoBeta!