Kami menggunakan cookies untuk membuat pengalaman Anda lebih baik. Untuk mematuhi petunjuk e-Pribadi yang baru, kami perlu meminta persetujuan Anda untuk menyetel cookies. Pelajari lebih lanjut .
Dalam mengerjakan proyek konstruksi, biaya dan waktu perlu dipertimbangkan. Proyek konstruksi sebaiknya dijalankan dengan efisien secara waktu dan biaya tanpa mengurangi mutunya.
Apabila proyek mengalami keterlambatan, hal ini memberikan pengaruh negatif terhadap proyek tersebut. Keterlambatan proyek adalah situasi di mana penyelesaian konstruksi lewat dari waktu yang ditentukan di dalam kontrak.
Keterlambatan proyek dapat menyebabkan kontraktor mengalami kerugian materi dan waktu (Winoto, Michael Chandra, 2022). Hal ini dapat menyebabkan peningkatan biaya bahan bangunan dan biaya tenaga kerja (Desyllia dkk, 2014).
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan proyek konstruksi meliputi:
1. Spesifikasi dan Gambar yang Tidak Konsisten
Spesifikasi dan gambar kerja yang tidak konsisten dapat menyebabkan pelaksanaan proyek terhambat. Jika hal ini terjadi, pihak kontraktor perlu mencari solusi untuk mengatasinya. Waktu yang digunakan untuk mencari solusi tersebut dapat menyebabkan keterlambatan proyek.
2. Keterlambatan Pembayaran oleh Pemilik Proyek
Keterlambatan pembayaran oleh pemilik proyek dapat menyebabkan keterlambatan proyek apabila kontraktor tidak memiliki dana lebih untuk menjalankan proyek tersebut. Akibatnya, pihak kontraktor harus mengurangi jumlah tenaga kerja dan pengadaan material untuk menekan biaya proyek sambil menunggu pembayaran dari pemilik proyek.
Kualitas pekerjaan kontraktor yang buruk memerlukan perbaikan. Sehingga, kontraktor perlu memperbaiki pekerjaan tersebut terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses pekerjaan berikutnya.
Kualitas material yang buruk akan membuat pekerja memerlukan waktu yang lebih lama dalam bekerja. Penggunaan material yang buruk juga dapat menimbulkan kerusakan sehingga mengharuskan pekerjaan tersebut diulang kembali.
5. Gambar Perencanaan yang Belum Siap
Gambar perencanaan diperlukan untuk dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan proyek. Apabila gambar perencanaan belum siap atau lengkap, maka kontraktor harus menunggu sebelum memulai pengerjaan proyek.
Perubahan perintah kerja akan membuat kontraktor mengubah jadwal pekerjaan yang telah disusun. Apabila perubahan perintah kerja sering terjadi, hal ini akan menyebabkan keterlambatan proyek.
Pemutusan hubungan kerja antara pemilik proyek dengan kontraktor atau konsultan dan kontraktor dengan sub-kontraktor atau pekerja akan membuat pelaksanaan proyek terhambat. Sebab, diperlukan waktu untuk mencari pihak pengganti.
Pencarian solusi atas setiap masalah yang terjadi di proyek akan terhambat apabila komunikasi antara kontraktor dan pemilik proyek buruk. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan proyek.
Pengalaman kerja kontraktor yang tidak memadai dapat menyebabkan waktu penyelesaikan proyek menjadi lebih lama dari yang seharusnya. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan proyek adalah kebutuhan material. Hal ini perlu diperhatikan agar proyek tidak terhambat karena kehabisan material. Proses penghitungan perlu dilakukan dengan baik agar pengadaan material dapat segera dilaksanakan sebelum stok material habis.
Kesalahan dalam menghitung kebutuhan material dapat menyebabkan kelebihan material di lokasi proyek. Sehngga, dapat membuat lahan menjadi lebih sempit dan mengganggu pelaksanaan proyek.
11. Perubahan Desain
Perubahan desain ketika proyek berlangsung dapat membuat pekerjaan dihentikan sementara sampai desain yang baru selesai dibuat. Hal inilah yang membuat mundurnya jadwal pelaksanaan proyek.
12. Kekurangan Material
Kekurangan material juga dapat menghambat pelaksanaan proyek karena para pekerja harus menunggu material datang agar dapat bekerja.
13. Kekurangan Tenaga Kerja
Kekurangan tenaga kerja dapat membuat pekerjaan menjadi lebih lama. Sedangkan, kelebihan tenaga kerja dapat membuat lahan menjadi lebih sempit.
14. Produktivitas Tenaga Kerja yang Rendah
Produktivitas tenaga kerja yang rendah akan membuat penyelesaian proyek memerlukan lebih banyak waktu.
15. Keahlian Tenaga Kerja yang Tidak Memadai
Keahlian tenaga kerja yang tidak memadai akan menyebabkan pelaksanaan proyek terhambat. Apabila pekerjaan konstruksi dilakukan oleh pekerja yang tidak terampil, pekerjaan tersebut memerlukan pengerjaan ulang karena tidak lolos inspeksi.
Gambar 1. Kekurangan Tenaga Kerja (sumber: Flickr, Elvert Barnes, 2011)
16. Penggantian Tenaga Kerja
Penggantian tenaga kerja dapat mengganggu pelaksanaan proyek. Sebab, tenaga kerja yang baru perlu beradaptasi terlebih dahulu. Mereka harus melanjutkan pekerjaan yang sudah dilakukan oleh tenaga kerja yang lama.
17. Tempat Penyimpanan Material yang Tidak Memadai
Kontraktor tidak bisa menyimpan stok material dalam jumlah banyak apabila tempat penyimpanannya kurang luas. Sehingga, pengadaan material akan sering dilakukan. Proses pengadaan yang berulang ini dapat menyebabkan keterlambatan proyek.
18. Lokasi Proyek yang Sulit Diakses
Lokasi proyek yang buruk atau sulit diakses dapat menghambat pengiriman bahan baku, material, atau alat-alat penunjang. Sehingga, hal ini menghambat pelaksanaan proyek.
Gambar 2. Tempat Penyimpanan Material Konstruksi (sumber: Freerange)
Dampak keterlambatan proyek konstruksi antara lain:
Semakin lama waktu penyelesaian proyek, maka semakin besar biaya yang perlu dikeluarkan termasuk biaya overhead. Selain itu, kontraktor dapat dikenai denda penalti sesuai yang tercantum di dalam kontrak.
Selain kontraktor, owner juga akan terkena dampak buruk akibat keterlambatan proyek. Hal ini dapat mengurangi pemasukan owner karena owner belum bisa memanfaatkan bangunan tersebut. Mundurnya peresmian dan pembukaan gedung akan berpotensi menyebabkan kehilangan kesempatan untuk memperoleh penghasilan.
Keterlambatan proyek membuat owner harus meluangkan waktu lebih lama untuk memantau pelaksanaan proyek.
Keuntungan yang didapatkan oleh kontraktor akan berkurang bahkan mengalami kerugian. Apabila waktu pelaksanaan proyek bertambah, akan terjadi penambahan upah tenaga kerja, penyewaan alat, dan biaya lainnya (Fadila, Muhammad, 2013).
Menurut Aji, Mursyid Bayu & Yudha Aditya (2021), beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi keterlambatan proyek konstruksi adalah:
Dalam melaksanakan proyek konstruksi, biaya dan waktu perlu dipertimbangkan dengan baik. Sebab, jika tidak diperhatikan, dapat terjadi keterlambatan proyek. Keterlambatan proyek dapat terjadi karena kekurangan tenaga kerja, kekurangan material, lokasi proyek yang susah diakses, dan sebagainya. Keterlambatan proyek dapat mengakibatkan meningkatnya pengeluaran biaya dan berkurangnya pemasukan pemilik proyek.
Cindy Larasati merupakan lulusan Politeknik Negeri Sriwijaya dan memiliki pengalaman bekerja di PT PLN. Cindy merupakan pemenang 15 besar pada Lomba Penulisan Artikel Tingkat Nasional.
Berikan komentarmu dan atau saran untuk meningkatkan kualitas artikel ini di kolom komentar! Anda juga dapat membagikan artikel ini kepada teman-teman atau kerabat yang sedang mencari informasi terkait melalui link sharing pada judul artikel.