Kami menggunakan cookies untuk membuat pengalaman Anda lebih baik. Untuk mematuhi petunjuk e-Pribadi yang baru, kami perlu meminta persetujuan Anda untuk menyetel cookies. Pelajari lebih lanjut .
Cat merupakan material yang sering digunakan dalam proyek konstruksi untuk melapisi suatu objek atau permukaan pada bangunan. Proses pengecatan dinding rumah merupakan tahap finishing dalam pembangunan atau renovasi suatu rumah atau bangunan secara umum. Artikel ini membahas perbedaan cat berbasis air dan cat berbasis minyak.
Cat dapat berfungsi lebih, tidak hanya untuk melapisi tetapi juga dapat digunakan untuk memperindah, memperkuat, dan melindungi objek atau permukaan. Cat dapat melindungi objek atau permukaan dari kerusakan akibat cuaca, lingkungan, sinar ultraviolet, dan bahan-bahan kimia (Hakim, Lukman, 2016). Cat dapat diaplikasikan pada tembok, kayu, logam, dan sebagainya.
Pada prosesnya, material cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat dengan kuat setelah diaplikasikan pada suatu permukaan atau objek. Cat dapat diaplikasikan dengan cara dicelupkan, dikuas, disemprotkan, diusapkan, atau dilumurkan (Pertiwi, Ralang Puspa, 2015). Kualitas dari hasil pengecatan sangat bergantung pada bahan cat yang dipakai dan proses pengecatannya (Kasjuliadi, Danang, 2007).
Terdapat berbagai jenis tipe cat yang dijual di pasaran. Selain mempertimbangkan harga, volume isi, stok, tingkat kekentalan cat juga perlu dipertimbangkan saat memilih cat. Menurut Patricia, Dhea (2022), cat terdiri atas dua jenis berdasarkan bahan pengencer atau pelarutnya, yaitu:
1. Cat Berbasis Air (Water Based/Cat Emulsi)
Cat berbasis air adalah cat yang dibuat dengan air sebagai pelarutnya. Dalam hal ini, yang dimaksud pelarut adalah komponen yang berfungsi untuk menjaga cat tetap dalam wujud cair. Pigmen, filler, dan binder-nya dilarutkan dalam air.
2. Cat Berbasis Minyak (Oil Based/Cat Solid)
Cat berbasis minyak adalah cat yang dibuat dengan minyak sebagai pelarutnya. Biasanya, jenis pelarut yang digunakan adalah pelarut organik, seperti minyak biji rami atau minyak mineral.
Kriteria karakteristik cat yang berkualitas secara umum antara lain:
1. Kondisi Cat dalam Kemasan
Saat kemasan cat dibuka, cat tidak mengeluarkan bau busuk. Setelah diaduk, tidak ada endapan keras dan tidak ada gumpalan, serta tidak terjadi pemisahan warna.
2. Pengaplikasian Cat
Cat dapat diaplikasikan menggunakan kuas dengan mudah. Lapisan cat rata, halus, dan tidak berkerut.
3. Kondisi Cat Ketika Disimpan
Setelah disimpan selama satu bulan pada suhu 52 derajat celsius, cat tidak mengalami perubahan. Begitu pula setelah enam bulan dikemas dan disimpan pada suhu 21-32 derajat celsius.
4. Ketahanan Terhadap Alkali
Setelah diuji dan dikeringkan selama setengah jam, material cat tidak berubah warna, tidak mengelupas, dan tidak mengkerut.
Menurut Kurniawan (dalam Novrianti, Wiwit, 2015) komponen material cat terdiri atas:
1. Binder
Binder berfungsi sebagai pengikat antar komponen, sehingga cat dapat melekat pada suatu objek atau permukaan. Binder umumnya dibuat dari bahan dasar resin. Jumlah komponen binder pada cat perlu dioptimasi, sehingga cat akan bertahan lama dan dapat mengkilap.
2. Pigmen
Komponen cat terdiri atas pigmen. Pigmen adalah komponen cat yang berfungsi untuk memberi warna.
3. Pelarut
Cat memerlukan komponen pelarut yang berfungsi untuk mengencerkan cat agar memiliki tingkat kekentalan yang dibutuhkan. Pelarut juga berfungsi untuk melarutkan zat pengikat dalam cat.
4. Zat Aditif
Cat dapat mengandung satu atau lebih zat adikif. Biasanya, zat ini hanya digunakan dalam jumlah yang kecil untuk membuat cat. Zat aditif dapat membuat cat mudah diaplikasikan.
Menurut Sari (dalam Yaqin, Muhammad Ainul, 2019), pada umumnya, proses produksi cat berbasis air dan minyak sama.
Berikut ini adalah proses produksi cat berbasis air.
Gambar 1. Cat Berbasis Air untuk Mengecat Dinding Rumah (sumber: Pexels, 2020)
Berikut ini adalah proses produksi cat berbasis minyak.
PERBEDAAN CAT BERBASIS AIR DAN MINYAK
Salah satu keputusan penting dalam melakukan proyek adalah memilih jenis cat. Sebab, pilihan cat dapat mempengaruhi hasil kualitas finishing bangunan. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui perbedaan antara cat berbasis air dan cat berbasis minyak.
Cat berbasis air dan cat berbasis minyak memiliki fungsi yang sama, yaitu melapisi suatu objek atau permukaan agar terlihat lebih rapi dan indah. Namun, kedua jenis cat ini tetap mempunyai perbedaan, yaitu:
Umumnya, cat berbasis minyak dijual dengan harga yang lebih murah apabila dibandingkan dengan cat berbasis air. Hal ini disebabkan oleh permintaan pasar terhadap cat berbasis minyak lebih rendah daripada yang berbasis air.
2. Masa Simpan
Masa simpan cat berbasis minyak tergolong lama, yaitu sampai 15 tahun dengan syarat disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Pastikan kaleng cat tersegel dengan baik ketika disimpan. Masa simpan cat berbasis minyak lebih lama daripada cat berbasis air (Kompas, 2022).
2. Kegunaan
Biasanya, cat berbasis air digunakan untuk mengecat dinding rumah. Sedangkan, cat berbasis minyak dapat digunakan untuk mengecat besi dan kayu.
Gambar 2. Cat Berbasis Minyak untuk Mengecat Pintu Kayu (sumber: Needpix).
3. Tingkat VOC
Cat berbasis air memiliki tingkat VOC yang rendah. Sehingga, cat berbasis air lebih ramah lingkungan daripada cat berbasis minyak. Sedangkan, kandungan VOC pada cat berbasis minyak lebih tinggi daripada cat berbasis air. Sehingga, cat berbasis minyam umumnya menimbulkan bau yang lebih menyengat. Maka, pastikan ruangan Anda dilengkapi dengan ventilasi selama proses pengecatan menggunakan cat berbasis minyak.
4. Pengeringan
Cat berbasis air sangat cepat mengering. Sehingga, siap dilapisi ulang dalam waktu dua jam. Cat berbasis minyak butuh waktu lebih lama untuk mengering.
5. Pembersihan
Cat berbasis air dapat dibersihkan dengan mudah menggunakan air dan sabun. Sebaliknya, cat berbahan dasar minyak lebih sulit dibersihkan. Diperlukan bahan pembersih tambahan untuk membersihkannya.
Cat berbasis air dan cat berbasis minyak memiliki memiliki kelebihan dan kekurangan. Saat memilih cat untuk suatu pengerjaan suatu proyek atau bangunan, Anda dapat mempertimbangkan beberapa parameter seperti harga, masa simpan, pemeliharaan, VOC dan parameter lainnya.
Cindy Larasati merupakan lulusan Politeknik Negeri Sriwijaya dan memiliki pengalaman bekerja di PT PLN. Cindy merupakan pemenang 15 besar pada Lomba Penulisan Artikel Tingkat Nasional.
Berikan komentarmu dan atau saran untuk meningkatkan kualitas artikel ini di kolom komentar! Anda juga dapat membagikan artikel ini kepada teman-teman atau kerabat yang sedang mencari informasi terkait melalui link sharing pada judul artikel.