Kami menggunakan cookies untuk membuat pengalaman Anda lebih baik. Untuk mematuhi petunjuk e-Pribadi yang baru, kami perlu meminta persetujuan Anda untuk menyetel cookies. Pelajari lebih lanjut .
Dunia konstruksi pun tidak tertinggal dalam hal kemajuan teknologinya, termasuk dalam hal material konstruksi. Beton translucent atau beton tembus pandang berhasil dikembangkan dengan penggunaan konsep “Nano Optic”. Efek tembus pandang didapatkan dengan adanya serat nano optik yang tersebar secara merata dengan pola yang terbentuk sebagai garis bayangan melalui beton.
Dunia konstruksi pun tidak tertinggal dalam hal kemajuan teknologinya, termasuk dalam hal material konstruksi. Beton translucent atau beton tembus pandang berhasil dikembangkan dengan penggunaan konsep “Nano Optic”. Efek tembus pandang didapatkan dengan adanya serat nano optik yang tersebar secara merata dengan pola yang terbentuk sebagai garis bayangan melalui beton (Etherington, 2008).
Konsep awal beton translucent muncul pada tahun 1935 (Bernard, 1935). Tetapi, karena keterbatasan teknologi serat optik pada masanya, beton translucent baru benar-benar dapat dikembangkan pada tahun 2001 oleh seorang arsitek bernama Aron Losonczi yang mengusung konsep beton translucent (Etherington, 2008). Lalu pada tahun 2003, Aron berhasil memproduksi beton translucent pertama.
Keuntungan dari Beton translucent ini dapat meneruskan cahaya dari luar sehingga penggunaan penerangan buatan seperti lampu dapat dikurangi di siang hari, dan mengurangi kebutuhan energi listrik dan mengurangi emisi. Selain itu, beton translucent juga efektif untuk bangunan di kawasan beriklim dingin berkat adanya serat optik yang bekerja sebagai heat insulator. Dari segi estetika, beton translucent juga menambah nilai estetika yang baik.
Beton translucent memang menyajikan manfaat yang sangat menarik dan tidak bisa diberikan oleh beton pada umumnya. Tetapi, biaya produksi beton translucent masih tergolong mahal, yaitu sekitar lima kali lebih mahal bila dibandingkan beton pada umumnya, akibat harga serat optik yang masih tinggi. Beton translucent juga masih cukup jarang diproduksi di dunia konstruksi karena pembuatan beton translucent ini membutuhkan tenaga ahli dan supervisi secara khusus untuk proses casting.
Campuran material beton transparan terdiri dari serat nano optik, semen, air, dan agregat halus (Gahrana et al., 2018). Serat nano optik digunakan sebagai material yang berfungsi untuk mentransmisi cahaya. Beton translucent umumnya menggunakan agregat halus (ukuran sekitar 1,18 mm), dan bukan menggunakan agregat kasar seperti beton pada umumnya. Agregat harus bebas dari kotoran, dan serat optik yang digunakan berukuran 2 μm hingga 2 mm disesuaikan dengan kebutuhan transmisi cahaya. Alternatifnya, serat optik nano dapat diganti dengan serat kaca (Paul & Dutta, 2013). Air yang digunakan harus dengan kualitas seperti air minum dan volume air totalnya tidak melebihi 50% dari total komposisi.
Pada umumnya, beton translucent diklasifikasikan sebagai beton prefabricated. Proses pembuatan beton translucent ini dimulai dengan membuat bekisting (Roye et al., 2009). Selanjutnya campuran semen, agregat halus, dan air dituangkan ke dalam cetakan dalam jumlah yang sedikit. Setelah itu, serat optik dimasukkan secara merata. Langkah penuangan campuran dan serat optik dilakukan secara bertahap, secara berlapis, hingga memenuhi cetakan.
Gambar 1. Penggunaan beton transluscent pada dinding tembok (sumber: concrete construction, 2022)
Beton translucent memberikan berbagai kelebihan, diantaranya dapat memanfaatkan penerangan alami dari matahari dan dapat mengurangi penggunaan penerangan artifisial. Beton translucent dapat digunakan sebagai dinding eksterior bangunan umum seperti pusat perbelanjaan atau high rise building (Gahrana et al., 2018). Beton translucent juga dapat menguntungkan apabila digunakan sebagai dinding eksterior pada perimeter atau pagar kawasan bangunan.
Aplikasi lainnya, yaitu penggunaan beton translucent sebagai struktur interior bangunan. Plafon dan lantai yang disinari dengan kuat dan rapi dapat menimbulkan kesan terhadap ruangan yang segar, terbuka, dan luas. Beton jenis ini tidak direkomendasikan pada penggunaan sebagai dinding untuk suatu bangunan yang digunakan untuk aktivitas pribadi, seperti toilet, dan ruangan privasi lainnya (McGillivray, 2011).
Gambar 2. Penggunaan beton translucent dapat memberikan kesan terbuka, luas dan segar (sumber: home designing)
Beton translucent dapat memberikan berbagai manfaat dengan cara meneruskan cahaya, fungsi insulasi, dan estetika. Akan tetapi, hingga saat ini, beton translucent memiliki harga pasaran yang tinggi. Sehingga, perlu dilakukan pengembangan yang lebih beragam, misalnya penggunaan material yang lebih murah, dan diperlukan untuk meningkatkan skala produksi, sehingga penggunaan dan aplikasi beton translucent menjadi lebih murah.
SYIDIQ MULYA merupakan salah satu penulis aktif yang saat ini sedang melakukan studi S1 teknik sipil di Institut Teknologi Bandung. Syidiq sangat aktif dalam karya tulis, dan juga pernah memenangkan lomba karya tulis. Salah satunya adalah Syidiq merupakan Juara III Lomba LKTI Tingkat Nasional Universitas Andalas. Syidiq juga merupakan Juara III Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kabupaten Bidang Matematika.
Berikan komentarmu dan atau saran untuk meningkatkan kualitas artikel ini di kolom komentar! Anda juga dapat membagikan artikel ini kepada teman-teman atau kerabat yang sedang mencari informasi terkait melalui link sharing pada judul artikel.