Kami menggunakan cookies untuk membuat pengalaman Anda lebih baik. Untuk mematuhi petunjuk e-Pribadi yang baru, kami perlu meminta persetujuan Anda untuk menyetel cookies. Pelajari lebih lanjut .
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi utama yang sering digunakan di bidang teknik sipil dalam pembangunan konstruksi infrastruktur. Material beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya kuat tekan yang cukup tinggi, sehingga sangat cocok digunakan sebagai material konstruksi dalam menahan beban yang ada. Berbagai bangunan konstruksi infrastruktur dibangun dengan menggunakan bahan beton, diantaranya jalan raya, konstuksi jalan layang (lihat gambar 1), jembatan (lihat gambar 2), dam, bendungan dan kolom dan balok struktur untuk gedung (lihat gambar 3).
Gambar 1. Jembatan Layang (Bryant, n.d.)
Gambar 2. Jembatan (Pxhere, n.d.)
Gambar 3. Bangunan (Ro, 2017)
Beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) dari beberapa material. Kualitas beton sangat tergantung dari kualitas masing-masing material pembentuk. Bahan utama terdiri atas semen, agregat halus, agregat kasar, air dan atau tanpa bahan tambah aditif.
Mutu agregat yang digunakan akan mempengaruhi kekuatan beton. Agregat terdiri atas agregat kasar (kerikil/batu baur) dan agregat halus (pasir). Agregat halus dan kasar dibedakan berdasarkan ukuran, yang dapat ditentukan menggunakan saringan. Agregat kasar umumnya terdiri dari batu-batu dengan ukuran 5 mm hingga ukuran maksimum yang biasanya tidak melebihi 50 mm. Agregat halus umumnya terdiri dari butiran-butiran halus berdiameter antara 0,075 cm - 0,5 cm. Pilihan agregat yang sesuai untuk tujuan tertentu memerlukan pemahaman lebih mengenai sifat-sifat agregat.
Gambar 4. Agregat Kasar (Civil Engineering Forum, n.d.)
Gambar 5. Agregat Halus (Civil Engineering Forum, n.d.)
Semen adalah bahan perekat agregat kasar. Semen adalah bahan buatan daripada hasil campuran tanah liat dan batu baur (batu kerikil). Semen yang berada pada market ditawarkan dengan berbagai tipe spesifikasi dan penggunaan. Misalnya, semen tipe I yang paling banyak digunakan untuk bangunan tipe umum. Beberapa contoh merek semen dalam negeri adalah Semen Gresik, Semen Padang, Semen Holcim, dan Semen Tiga Roda.
Gambar 6. Semen (cementindia9, 2017)
Air merupakan material yang sangat penting dalam campuran beton. Air mempunyai pengaruh penting terhadap kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan beton.
Beberapa material atau zat lain dalam pembentukan beton ditambahkan sesuai dengan kebutuhan lainnya yang diinginkan. Contoh-contoh zat lain yang biasa ditambahkan seperti berikut:
Retarder adalah zat kimia yang berfungsi memperlambat proses ikatan campuran beton. Beton yang tidak dibuat di lokasi infrastrukur biasanya membutuhkan zat kimia retarder karena membutuhkan waktu untuk transportasi sebelum beton dicetak. Proses pengikatan campuran beton adalah secara umum membutuhkan waktu sekitar satu jam, sehingga apabila sejak beton dicampur sampai penuangan memerlukan waktu lebih dari satu jam, maka perlu ditambahkan zat kimia ini. Komposisi material retarder yang umum digunakan diantaranya meliputi gula, sucrose, sodium gluconate, glucose, citric acid, dan tartaric acid.
Accelerator adalah zat kimia yang berfungsi mempercepat ikatan dan pengerasan campuran beton. Accelerators diperlukan untuk mempercepat proses pengikatan campuran beton apabila pencampuran beton dilakukan di tempat atau dekat dengan penuangannya. Komposisi accelerator secara umum meliputi CaCl2, Ca(NO3)2 dan NaNO3.
Setiap material pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan penggunaan beton adalah sebagai berikut:
Kekurangan material beton adalah sebagai berikut :
Gambar 7. Contoh Beton (Precast New Zealand Incorporated, 2012)
Gambar 8. Contoh Beton Precast (Semen Merah Putih, 2016)
Seperti yang sudah dijelaskan, beton merupakan komposit/campuran yang terdiri atas agregat, semen, air, dan atau tambah bahan lain. Namun, dalam proses pencampuran ini banyak pertimbangan dan proses yang harus diperhatikan.
Proporsi dari material pembentuk beton adalah tahap pertama yang harus diperhatikan. Rasio air, semen, agregat, zat aditif yang tepat akan menentukan kekuatan dan kualitas dari beton. Campuran air, agregat halus, dan semen yang tidak dapat mengisi seluruh ruang kosong (void) di antara agregat akan mempengaruhi kualitas dari beton.
Dari proporsi material pembentuk beton yang sudah diperhatikan, proses pengadukan juga harus diperhatikan agar hasil adukan material beton lebih merata, dan sempurna (tidak bleeding). Teknik pengadukan beton ditentukan berdasarkan kebutuhan dari beton yang ingin dihasilkan. Pengadukan material pembentuk beton dalam jumlah kecil bisa menggunakan tenaga yang ada, tetapi alat bantu (mixer) harus digunakan untuk pengadukan dalam jumlah besar.
Proses mencetak beton dapat dilakukan di lokasi konstruksi akan dibuat, dikenal dengan istilah cor in situ (lihat Gambar 9). Alternatifnya, beton dapat dibuat dilokasi manufaktur, atau disebut dengan istilah beton precast atau pracetak. Apabila proses mencetak beton tidak dilakukan di tempat dimana konstruksi akan dibuat, maka diperlukan proses tambahan yaitu pengangkutan dan transportasi.
Curing beton adalah proses material beton dalam mengembangkan kekuatannya. Proses ini perlu diperhatikan untuk menghindari beton dari kehilangan air karena penguapan yang berlebih. Perbedaan suhu yang terjadi saat proses pembentukan beton juga dapat mempengaruhi kekuatan yang dihasilkan beton. Oleh karena itu, proses curing beton dapat dilakukan seperti menyelimuti permukaan beton dengan air, meletakan beton pada tekanan rendah atau tinggi sesuai kebutuhan, dan sebagainya.
Gambar 9. Mencetak Beton dengan cara In Situ (Aneka Bangunan, 2019)
Referensi
Penulis
MARTIN AMERIGO merupakan salah satu penulis aktif yang saat ini sedang melakukan studi S1 teknik sipil di Institut Teknologi Bandung. Diluar aktivitas akademik, Martin meluangkan waktu untuk hobinya dalam olahraga sepakbola, dan dia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikular, diantaranya adalah dengan menjadi salah satu panitia acara ITB Civil Engineering Expo 2019, dan juga pada acara The Second Conference for Civil Engineering Research Network 2018.
Komentar dan Bagikan
Berikan komentarmu dan atau saran untuk meningkatkan kualitas artikel ini di kolom komentar! Anda juga dapat membagikan artikel ini kepada teman-teman atau kerabat yang sedang mencari informasi terkait melalui link sharing pada judul artikel.
Terima kasih para pembaca DepoBeta!