Penggunaan Bulldozer dalam Proyek Konstruksi untuk Meratakan Material

Penggunaan Bulldozer dalam Proyek Konstruksi untuk Meratakan Material

 

Buldozer merupakan alat berat yang memiliki fungsi untuk meratakan material seperti kerikil, pasir, dan tanah. Selain itu, buldozer juga dapat digunakan untuk menggali, mendorong, menarik beban, dan menimbun. Buldozer memiliki kemampuan dorong yang tinggi.

 

Buldozer merupakan alat yang memakai penggerak utama berupa tractor. Buldozer dirancang sebagai alat berat yang memiliki kemampuan untuk mendorong ke depan (Anisari, Rezky, 2018).

 

Apa pun jenisnya, setiap buldozer pada dasarnya memiliki tugas yang sama. Namun, strukturnya berbeda. Berdasarkan alat geraknya, ada dua jenis buldozer, yaitu crawler dozer dan wheel dozer.

 

CRAWLER DOZER

Crawler dozer, juga dikenal sebagai track-type tractors, adalah jenis bulldozer yang menggunakan trek atau rantai sebagai alat gerak utamanya. Alat ini sering digunakan di area yang memiliki medan yang tidak rata atau kondisi tanah yang sulit. Trek yang digunakan pada crawler dozer memberikan daya tarik yang kuat dan stabil, sehingga memungkinkan untuk menangani tanah yang keras, berbatu, atau licin dengan lebih efisien.

 

Crawler dozer juga cenderung memiliki traksi yang lebih baik daripada wheel dozer karena treknya memungkinkan berat mesin tersebar dengan lebih merata, sehingga mengurangi risiko terjebak atau tergelincir.

 

Kelebihan Crawler Dozer

  • Stabilitas dan traksi yang tinggi di medan yang sulit.
  • Kemampuan menangani tanah berbatu atau licin.
  • Dapat digunakan dalam kondisi off-road yang ekstrim.

 

Kekurangan Crawler Dozer

  • Kecepatan gerak terbatas dibandingkan wheel dozer.
  • Biaya perawatan dan operasional yang lebih tinggi karena trek yang membutuhkan perawatan reguler.

 

WHEEL DOZER

Wheel dozer adalah jenis bulldozer yang menggunakan roda sebagai alat geraknya. Berbeda dengan crawler dozer, wheel dozer memiliki kelebihan dalam mobilitas di permukaan yang keras dan rata, seperti jalan beraspal atau lapangan yang padat.

 

Wheel dozer sering digunakan dalam proyek konstruksi di area perkotaan atau di lokasi dengan akses yang lebih mudah. Meskipun tidak sekuat dalam menangani medan yang sulit seperti crawler dozer, wheel dozer biasanya lebih cepat dalam pergerakan di permukaan yang halus dan memungkinkan manuver yang lebih mudah.

 

Kelebihan Wheel Dozer

  • Mobilitas yang baik di permukaan yang keras dan rata.
  • Cepat dalam pergerakan di jalan beraspal atau permukaan yang halus.
  • Biaya operasional dan perawatan yang lebih rendah.

 

Kekurangan Wheel Dozer

  • Tidak sekuat dalam menangani medan yang sulit.
  • Kemungkinan terbatasnya traksi pada permukaan yang licin atau berpasir.

 

Dalam pemilihan antara crawler dozer dan wheel dozer, pertimbangan utama biasanya adalah jenis medan yang akan dikerjakan dan kondisi proyek secara keseluruhan.

Crawler dozer bisa dipakai pada tanah lumpur maupun berbatu tajam serta mempunyai jarak angkut yang pendek. Wheel dozer memiliki kecepatan yang lebih tinggi walaupun daya dorongnya lebih kecil. Namun, wheel dozer tidak bisa dipakai di area yang berlumpur dan masa pakai bannya akan bekurang apabila dipakai di tanah berbatu (Abdurrahim, 2023).

 

Buldozer biasanya digunakan dalam konstruksi, kehutanan, pertambangan, dan pertanian (United Tractors).

 

KOMPONEN-KOMPONEN BULDOZER

Komponen-komponen yang terdapat di buldozer antara lain:

  • Komponen ini berfungsi untuk mendorong material.
  • Main Frame. Komponen ini bergungsi sebagai alur carier roller.
  • Carier Roller. Komponen ini berfungsi sebagai penahan main frame.
  • Lift Silinder. Komponen ini berfungsi untuk menggerakkan blade.
  • Komponen ini berfungsi untuk menggerakkan track.
  • End Bit. Komponen ini berfungsi untuk menyerok material.
  • Cutting Edge. Komponen ini memiliki fungsi untuk meratakan tanah.
  • Straight Frame. Komponen ini berperan sebagai batang penyanggah blade..
  • Komponen ini berfungsi sebagai roda untuk ekskavator.
  • Komponen ini berfungsi untuk mengencangkan komponen lain (Febriyanti, Eka, 2014).

 

Gambar 1. Komponen Blade pada Buldozer (sumber: Needpix, 2019)

 

Gambar 2. Komponen Track pada Buldozer (sumber: Flickr, Zachi Evenor, 2010)

 

FUNGSI BULDOZER

Beberapa fungsi dari buldozer adalah:

  • Membersihkan lokasi dari semak-semak, kayu-kayu, pohon, sisa pohon yang telah ditebang, maupun puing-puing bekas bangunan (Universitas Medan Area, 2022).
  • Menghilangkan atau membuang batuan atau tanah yang dapat menghambat pekerjaan.
  • Melakukan perataan tanah.
  • Membuat jalan darurat untuk transportasi alat mekanis.
  • Membuat saluran air untuk drainase.
  • Menggali dan mengangkut material untuk jarak yang pendek.
  • Menyebarkan material.
  • Menimbun kembali bekas lubang-lubang galian. Contohnya, menutup kembali gorong-gorong di bawah tanah, lubang fondasi, tiang penyangga bangunan besar, pipa minyak, pipa gas alam, dan pipa air minum.
  • Menarik beban yang berat seperti peralatan mekanis yang rusak dan akan dipindahkan ke tempat lain.

 

CARA KERJA BULDOZER

Menurut Bembi (2016), terdapat tiga metode yang dapat dilakukan dalam mengoperasikan buldozer, yaitu:

1. Down Hill Dozing

Dengan metode ini, buldozer bekerja dengan mendorong ke bawah. Sehingga, bekerja dengan bantuan gaya gravitasi untuk meningkatkan kecepatan dan menambah tenaga. Metode ini dapat diakukan pada medan yang miring.

2. High Wall atau Float Dozing Bulldozer

Dengan metode ini, buldozer bekerja dengan menggali, mengumpulkan galian, dan mendorongnya pada lereng yang curam.

3. Trench atau Slot Dozing

Buldozer bekerja dengan menggali melalui satu jalan yang sama. Sehingga, terbentuk dinding di sebelah kiri dan kanan blade. Hal ini untuk mencegah tanah keluar melalui sisi kanan maupun kiri blade.

 

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU SIKLUS BULDOZER

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus buldozer antara lain:

1. Jenis Material

Bongkahan material yang besar dan material yang basah seperti spoil dan cut back dapat mempengaruhi waktu siklus buldozer.

2. Keterampilan Operator

Keterampilan operator juga dapat mempengaruhi waktu siklus buldozer. Jika operatornya memiliki keterampilan yang baik, maka waktu siklusnya akan cepat.

3. Ukuran Unit

Selain keterampilan operator, faktor lainnya yang dapat mempengaruhi siklus waktu buldozer adalah ukuran unit. Semakin besar ukuran unit, maka waktu siklusnya akan semakin lambat.

 

KESIMPULAN

Buldozer sering digunakan dalam proyek konstruksi. Salah satu fungsinya adalah meratakan material. Komponen-komponen yang terdapat di buldozer adalah blade, main frame, end bit, dan sebagainya. Pengoperasian buldozer dapat bekerja dengan tiga metode, yaitu downhill dozing, high wall atau float dozing bulldozer, dan trench atau slot dozing. Beberapa faktor yang mempengaruhi waktu siklus buldozer antara lain ukuran unit, jenis material, dan keterampilan operator.

 


REFERENSI

  1. (2023). Analisa Produktivitas Penggunaan Alat Berat Buldozer pada PT Global Mas Teknikindo Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat.
  2. (2016). Rancang Bangun Simulasi Bulldozer dengan Sistem Mekanis (Proses Pembuatan).
  3. Universitas Medan Area. (2022). Mengenal Lebih Dekat dengan Bagian Utama Bulldozer. https://bakri.uma.ac.id/mengenal-lebih-dekat-dengan-bagian-utama-bulldozer/
  4. United Tractors. Komatsu Bulldozer. https://products.unitedtractors.com/id/brand/komatsu/bulldozer/
  5. Febriyanti, Eka. (2015). Fenomena Fatik pada Baut Penyebab Kerusakan Piston Mesin Diesel Suatu Unit Alat Berat Buldozer.

PENULIS

Cindy Larasati merupakan lulusan Politeknik Negeri Sriwijaya dan memiliki pengalaman bekerja di PT PLN. Cindy merupakan pemenang 15 besar pada Lomba Penulisan Artikel Tingkat Nasional.


KOMENTAR & BAGIKAN

Berikan komentarmu dan atau saran untuk meningkatkan kualitas artikel ini di kolom komentar! Anda juga dapat membagikan artikel ini kepada teman-teman atau kerabat yang sedang mencari informasi terkait melalui link sharing pada judul artikel.


Terima kasih telah membaca Beta Infrastructure Review